Selasa, 10 Mei 2011

Senandung kesakitan

Pada akhirnya pasti begini, pasti berakhir dengan pertengkaran. Pertengkaran yang akan berlangsung lama. Seberapapun lamanya waktu untuk merajut senyum. Pada akhirnya nanti, pasti berakhir dengan amarah. Amarah dan perpisahan yang meluluh lantakan senyuman. Ego kita memang masih tinggi, belum begitu banyak intuisi. Intuisi yang sadar untuk mengalah ataupun menang. Pasti ada suatu hal yang membuat kita menjadi marah. Hal-hal yang memang tidak mudah dimengerti. Amarah adalah api dalam sekam, amarah adalah cambuk, amarah adalah aku, amarah adalah kesalahan. Sehingga mudahnya terucap kata benci. Mudahnya menjadikanmu menangis. Hal yang sudah ditata menjadi berantakan. Dan jadilah hancur puing-puing. Aku akan melantunkan puisi kesedihan, agar luka bertabur bumbu yang nenyakitkam. Dan pada akhirnya kita akan sadar ini bukanlah hal yang sepele adalah ia seorang guru. Yang kita bertambah dewasa karenanya