Sabtu, 22 September 2012

no head line


This is the time for me to leave, do i have to stay and wait for a miracle
I dont thing i could
I just want to catch the true
And feel nothing
No sad no blade
Just be save and try to do not  doing a mess
I may being well but sometimes i am more
Or i may just stak on a death rifer
So i can not moving out
But i thanks to my god
My god is the only one that care with me after all
Say your sorry
And i will give up to keep fight
Or we just take our place with piece on somewhere out there
I will not being in road too long
Because my breath is waiting for long
I could die without them
If i had known about my death i am sure that i would not prepared my self
So thank you for for give me at last and how i could to psy it back

http://atriyudo.wordpress.com/2010/05/25/ayat-ayat-al-quran-dan-hadits-tentang-zuhud/

dilllSesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir. (QS. 10:24)
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang di terbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 18:45)
Harta dan anak-anak adalah perhiasaan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. 18:46)
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita (pasangan-pasangan), anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. 3:14)
Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu (kehidupan duniawi)”. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:15)
Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. 31:33)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (QS. 102:1)
sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS. 102:2)
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (QS. 102:3)
dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (QS. 102:4)
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (QS. 102:5)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. 29:64)
Amru bin Auf Al Anshory r.a. berkata : Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Aljarrah r.a. ke Bahrain untuk memungut pajak penduduk. Kemudian ia kembali dari Bahrain dengan membawa harta yang sangat banyak., dan kedatangan kembali Abu Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshar, maka mereka shalat Subuh bersama Rasulullah s.a.w., kemudian setelah selesai shalat mereka menghadapi Rasulullah, dan Rasulullah tersenyum melihat mereka sambil bersabda : Mungkin kamu telah mendengar kedatangan Abu Ubaidah yang membawa harta banyak ? Jawab mereka : Benar ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Sambutlah kabar baik, dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai semua harapanmu. Demi Allah bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku khawatir kalau terhampar luas bagimu dunia ini, sebagaimana telah terhamparnya pada orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba sehingga membinasakan kamu sebagaimana membinasakan mereka (HR Bukhari, Muslim) Abu Said Alkhudry r.a. berkata, Rasulullah duduk di atas mimbar dan kami duduk di sekitarnya, kemudian Nabi bersabda : Sesungguhnya di antara yang aku (Nabi) khawatirkan atas kamu sepeninggalku nanti ialah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini pada kamu (HR Bukhari, Muslim).
Abu Said Alkhudry r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya dunia ini indah dan manis, dan Allah akan menyerahkannya kepada kamu, maka akan melihat bagaimana kamu berbuat padanya. Maka berhati-hati kamu dari godaan dunia, dan hati-hatilah kamu dari godaan perempuan. (HR Muslim).
Anas r.a. berkata, Nabi s.a.w bersabda : Ya Allah sebenarnya tiada kehidupan yang sesungguhnya kecuali hidup di akhirat (HR Bukhari, Muslim).
Anas r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda : Yang mengikuti mayit itu tiga : Keluarga, harta kekayaan dan amal perbuatannya. Maka kembali yang dua yaitu keluarga dan kekayaan hartanya, dan tinggal satu yang tetap yaitu amal perbuatannya. (HR Bukhari, Muslim).
Anas r.a. berkata, bersabda Rasulullah s.a.w. : “Pada hari qiamat dihadapkan seorang yang termewah di dunia dan ia sebagai calon akhli neraka, maka dicelup ia kedalam neraka sebentar, kemudian dikeluarkan dan ditanya : Hai anak Adam, pernahkan kamu merasakan kesenangan dan kebahagiaan selama hidupmu ? Jawabnya : Tidak wahai Rob-ku. Kemudian didatangkan seorang yang sangat menderita di dunia dan ia calon penghuni surga, maka dicelupkannya sebentar ke surga, kemudian ditanya : Hai anak Adam, pernahkan kamu merasakan dan menderita kesukaran kemalangan selama hidupmu ? Jawabnya : tidak wahai Rabku, belum pernah saya menderita atau merasakan kesukaran sama sekali. (HR Muslim).
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan didunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (QS. 13:26)
Almustaurid bin Syaddad r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seseorang yang mencelupkan jarinya ke dalam lautan besar maka perhatikan berapa dapatnya. (HR Muslim).
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. 7:176)
Jabir r.a. berkata : Ketika Rasulullah saw berjalan di pasar dan dikelilingi orang, mendadak di sana menemukan bangkai kambing yang kecil telinganya, maka Rasulullah mengangkat telinganya seraya bertanya : Siapakah yang suka membeli ini dengan sedirham ? Jawab mereka : Tiada yang suka itu, dan buat apakah itu. Nabi bertanya : Sukakah kalau ini diberikan kepadamu secara cuma-cuma ? Jawab mereka : Demi Allah, andaikan itu masih hidup, iapun cacat, apalagi ia sudah jadi bangkai. Maka sabda Nabi : Demi Allah. Sungguh dunia ini lebih hina dalam pandangan Allah, dari bangkai ini bagimu (HR Muslim).
Allah s.w.t. telah mewahyukan kepada Daud a.s. dengan firman-Nya : “Wahai Daud, perumpamaan dunia yaitu laksana bangkai dimana anjing-anjing berkumpul mengelilinginya, menyeretnya kian kemari. Apakah engkau senang menjadi seekor anjing lalu ikut bersama-sama mereka menyeret bangkai itu kian kemari ? Wahai Daud ! Berlemah lembutlah dalam pembicaraan dan berlaku sederhanalah dalam berpakaian. Kemasyhuran namamu di antara khalayak ramai tidak akan identik selama-lamanya (dengan yang diperoleh) di akhirat”. (HQR Al Madani di dalam kitabnya).
Abudzarr r.a. berkata : Ketika saya berjalan bersama Nabi saw di jalan kota Madinah, kami menghadap Uhud, maka Nabi bersabda : Hai Abu Dzarr. Jawabku : Labbaika ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Saya tidak senang kalau umpama saya mempunyai emas sebesar bukit Uhud itu, dan masih tinggal padaku sampai tiga hari sedinar, kecuali yang tinggal itu untuk membayar hutang. Kecuali jika untuk saya bagi-bagikan kepada hamba Allah ke kanan-kiri dan ke muka ke belakang. Kemudian Nabi berjalan dan bersabda pula : Ingatlah, orang yang banyak harta itu yang tersedikit pahalanya di akhirat, kecuali yang mengeluarkan hartanya ke kanan-kiri, ke muka ke belakang, tetapi sedikit sekali yang demikian itu. Kemudian Nabi bersabda kepadaku : Kau tunggu di sini, dan jangan meninggalkan tempat ini sampai saya kembali, Maka Rasulullah berjalan terus di kegelapan malam itu, sehingga tidak terlihat. Mendadak saya mendengar suara yang keras yang menimbulkan kekhawatiran saya terhadap diri Rasulullah, hingga saya akan mengejarnya, tetapi saya ingat pada pesannya : Jangan pergi sampai saya kembali. Maka tidak lama kemudian Nabi kembali, dan saya bertanya : Saya tadi mendengar suara yang menimbulkan kekhawatiran saya. Apakah kau dengar ? Jawabku : Ya. Itulah Jibril datang kepadaku meberitahu : Siapa yang mati dari umatku tiada menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, pasti masuk surga. Saya bertanya : Meskipun dia telah berzina dan mencuri ? Jawab Nabi : Walau ia telah berzina dan mencuri. (HR Bukhari, Muslim). Abu Hurairah r.a. berkata, bersabda Rasulullah s.a.w. : Andaikan saya mempunyai emas sebesar bukit Uhud, niscaya saya lebih senang kalau emas itu tidak lebih dari tiga hari di tangan saya, kecuali jika saya meninggalkan sisa untuk membayar hutang (HR Bukhari, Muslim).
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullan bersabda : Lihatlah orang yang di bawahmu, dan jangan melihat orang yang di atasmu, karena yang demikian itu lebih tepat, supaya kamu tidak meremehkan nikmat karunia Allah kepada kamu (HR Bukhari Muslim).
Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah saw bersabda : Celaka dan kecewa hamba uang dinar atau dirham, atau hamba perhiasan, permadani atau pakaian. Jika diberi, diam (rela) dan jika tidak diberi, tidak rela (ngomel). (HR Bukhari).
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda : Dunia ini bagaikan penjara bagi orang-orang mukmin dan sebagai surga bagi si kafir. (HR Bukhari).
Ibnu Umar r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. memegang bahuku sambil bersabda : Jadilah kau di dunia ini bagaikan orang asing (ghorib) atau orang rantau. Ibnu Umar sendiri berkata : Jika kau berada di waktu sore, maka jangan mengharapkan akan hidup sampai pagi, dan jika kamu pada waktu pagi jangan menantikan sore. Pergunakanlah masa kesehatan itu untuk berbekal buat masa sakit, dan masa hidup untuk berbekal buat mati. (HR Bukhari).
Makna hadits ini : Janganlah menganggap dunia ini sebagai tempatmu yang kekal, tetapi kamu mengerti bahwa dunia ini sebagai jembatan untuk menuju akhirat tetap kita hidup kekal selamanya, dan untuk itu harus tersedia bekal yang cukup untuk hidup abadi itu. Dan semua pekerjaan di waktu pagi jangan ditunda sampai sore, atau pekerjaan sore jangan ditunda sampai pagi. Dan kesempatan masa sehat, masa hidup jangan diabaikan sebab akibatnya hanya akan menjadi penyesalan belaka. Abdul Abbas (Sahel) bin Sa’ad Assaidy r.a. berkata : Seorang datang kepada nabi s.a.w. dan berkata : Ya Rasulullah tunjukilah saya amal perbuatan yang apabila saya kerjakan disukai Allah dan disukai orang-orang. Jawab Nabi : Jangan rakus kepada dunia, niscaya dikasihi Allah, dan jangan tamak pada hak orang lain niscaya dikasihi manusia. (HR Ibnu Majah).
Annu’man bin Basyir r.a. berkata : Ketika Umar bin Al Khottob melihat apa yang telah dicapai oleh orang-orang dari kekayaan dunia, ia berkata : Saya telah melihat Rasulullah s.a.w. adakalanya sehari penuh lapar dan tidak menemukan walaupun buah kurma yang paling buruk untuk mengisi perutnya. (HR Muslim).
Aisyah r.a. berkata : Ketika Rasulullah s.a.w. wafat, tiadalah suatu makanan di rumahku kecuali sedikit dari gandum di atas rak, lalu aku memakannya, sehingga lama kemudian saya timbang, maka habis. (HR Bukhari, Muslim).
Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi bersabda (berdo’a) : Ya Allah jadikan rizki untuk keluarga Muhammad sekedar keperluan makan saja (HR Bukhari, Muslim).
A’isyah berkata : Sejak berpindah ke Madinah keluarga Muhammad s.a.w. tidak pernah kenyang makan gandum sampai tiga hari berturut-turut sehingga (beliau) meninggal dunia (HR Bukhari, Muslim).
A’isyah r.a. berkata : Keluarga Muhammad s.a.w. tidak pernah makan dua kali sehari melainkan yang satunya kurma. (HR Bukhari, Muslim).
Amru bin Alharis r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. ketika wafat tiada meninggalkan dinar, dirham dan tidak pula hamba sahaya lelaki ataupun perempuan, dan tiada meninggalkan suatu apapun kecuali keledai yang putih yang biasa dikendarainya, dan sebidang tanah yang disedekahkan untuk orang rantau. (HR Bukhari).
Sahel bin Sa’ad Assa’idy r.a. berkata : Rasulullah telah bersabda : Andaikan dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, maka tidak akan diberikannya kepada orang kafir walaupun seteguk air. (HR Attirmidzi).
Abu Hurairah r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Ingatlah, bahwa dunia terkutuk, dan juga apa yang ada di dalamnya juga terkutuk kecuali dzikrullah dan segala yang serupa atau sederajat dengan itu, dan orang alim yang mengerti dan orang yang mempelajari. (HR Attirmidzi).
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Jangan membuat tempat timbunan kekayaan yang akan menyebabkan kamu cinta pada dunia. (HR Attirmidzi).
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24).
Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata : Pada suatu hari ketika kami sedang memperbaiki gubuk (rumah dari kayu) kami, mendadak Nabi berjalan dan bertanya : Apakah yang kamu kerjakan ? Gubuk ini telah tua dan kami mempernaiki, Ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Saya kira ajal kita akan lebih cepat dari itu. (HR Abu Dawud, Attirmidzi).
Ka’ab bin Iyadh r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Tiap ummat mempunyai cobaan sendiri-sendiri, dan fitnah cobaan ummatku ialah kekayaan harta. (HR Attirmidzi).
Harta dan anak-anak adalah perhiasaan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. 18:46) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. 64:15)
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. 8:28)
Abu Amru (Usman) bin Affan r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tiada hak bagi seorang anak Adam dalam semua hal ini selain dari rumah tempat tinggal, dan baju untuk menutupi auratnya, dan roti kering serta air (HR Attirmidzi).
Abdullah bin Asysyikhkhir r.a. berkata : Saya datang kepada Nabi bertepatan ia membaca : Al haakumut takatsur. Kemudian Nabi bersabda : Putra Adam berkata : Hartaku, hartaku, milikku. Apakah bagianmu dari hartamu, selain yang kau makan hingga habis atau kau pakai hingga rusak, atau kau sedekahkan dan tetap menjadi tabunganmu tersimpan untukmu (HR Muslim).
Abdullah bin Mughoffal r.a. berkata : Seorang datang kepada Nabi dan berkata : Demi Allah, saya kasih kepadamu ya Rasulullah. Jawab Nabi : Perhatikan benar-benar perkataanmu itu. Berkata pula : Demi Allah, saya cinta kepadamu, ya Rasulullah. Diulangi kata-kata itu tiga kali. Maka sabda nabi : Kalau benar kau cinta-kasih kepadaku, maka bersiap-siaplah menghadapi kemiskinan, dengan baju kokoh kuat (dapat mengatasi segala kemungkinan). Karena kemiskinan itu lebih cepat datangnya kepada orang yang cinta kepadaku melebihi kecepatan banjir ke dalam jurang. (HR Attirmidzi).
Ka’ab bin Malik r.a. berkata : Bersabda Rasululah s.a.w. : Tiadalah pengrusakan dua serigala yang lapar yang dilepas dalam rombongan kambing, melebihi dari pengrusakan sifat tamak rakus manusia kepada harta dan kedudukan terhadap agama seseorang itu. (HR Attirmidzi).
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata : Rasulullah tidur di atas tikar, dan ketika bangun berbekaslah tikar itu di pinggangnya. Lalu kami berkata : Ya Rasulullah, bagaimanakah kalau kami membuatkan untukmu kasur yang lunak ? Jawab Nabi : Untuk apakah dunia bagiku, aku di dunia ini bagaikan seorang yang bepergian berhenti sebentar bernaung di bawah pohon, kemudian meninggalkannya (HR Attirmidzi).
Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Orang-orang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya, kira-kira lima ratus tahun. (HR Attirmidzi).
Ibnu Abbas dan Imron bin Hushain r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. telah bersabda : Saya melihat di surga, maka saya melihat kebanyakan penghuninya orang-orang miskin, dan melihat neraka mendadak isinya kebanyakan kaum wanita. (HR Bukhari, Muslim).
Usamah bin Zaid r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. Saya berdiri diambang pintu surga, tiba-tiba saya lihat kebanyakan yang masuk ke dalam surga orang-orang miskin, sedang orang-orang kaya masih tertahan, hanyalah orang-orang ahli neraka telah dimasukkan ke dalam neraka. (HR Bukhari, Muslim).
Abu Hurairah r.s. berkata : Rasulullah s.a.w. telah bersabda : Sebenar-benar perkataan yang digubah seorang penyair ialah perkataan Labid : Ala Kullu Syai’in makholallahu bathilun. (Ingatlah, tiap sesuatu selain daripada Allah mereka itu palsu belaka). (HR Bukhari, Muslim).
(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (QS. 14:3)
Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. (QS. 16:107)
Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. (QS. 2:86)
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih mulia dari pada mereka di hari Kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (QS. 2:212)
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. 2:204)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185) (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main atau senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. 7:51)
Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main main dan sendau gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan al-Qur’an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa’at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusapun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dariair yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS. 6:70)
Musa berkata: “Ya Rob kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Rob kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih”. (QS. 10:88)
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. (QS. 11:15)
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 11:16)
Katakanlah:”Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya” (QS. 18:103)
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. 18:104)
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. (QS. 28:79)
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”. (QS. 28:80)
Maka Kami benamkan Karun beserta rumahnya ke dalam bumi.Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. 28:81)
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang ia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyem-pitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)”. (QS. 28:82)
Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. 31:33)
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. (QS. 33:28)
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (QS. 35:5)
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat. (QS. 45:35)
Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (QS. 47:36)
Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia, (QS. 75:20) dan meninggalkan (kehidupan) akhirat. (QS. 75:21)
Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat). (QS. 76:27)
Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka. (QS. 76:28)
Adapun orang yang melampaui batas, (QS. 79:37)
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, (QS. 79:38)
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (QS. 79:39)
Tetapi kamu (orang-orang) kafir memilih kehidupan duniawi. (QS. 87:16)
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. 87:17)